TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Lis-Raja pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang mengungkapkan debat Pilwako kali ini untuk membuka wawasan sehingga program yang disusunnya harus masuk akal.
Hal tersebut diungkapkan Lis usai mengikuti debat Pilwako Tanjungpinang di Hotel CK Tanjungpinang, Sabtu (19/20/2024) malam.
Lis mengatakan program yang disusun harus ada dasarnya bukan sebuah retorika yang akan dilakukan.
“Pada prinsipnya yang kita harapkan program itu yang reel dan memungkinkan serta dapat dimasukkan dalam visi misi ataupun jika terpilih nanti masuk akal dalam penyusunan RPJMD nantinya,” kata Lis.
Lis menanggapi pertanyaan yang diberikan dalam debat Pilwako tersebut, menurutnya pertanyaannya sangat memuaskan, namun tergantung dari pemahaman seseorang dari setiap pertanyaan yang diberikan.
“Dalam UU 23 tahun 2014 banyak poin poin yang diatur. Contohnya blue economy sesuai pasal 14 UU 23 tahun 2014 disebutkan laut dari 0-12 mil merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota tidak ada kewenangan diwilayah itu akan tetapi bisa dilakukan dengan mengembangkan wisata bahari, limbah,penanganan sampah laut,”ujar Lis.
Lis menganggap membangun Tanjungpinang tidak bisa dari Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi itu sendiri, tentu harus berkolaborasi dan sinergitas yang baik dengan Pemerintah Provinsi
“Maka insyaallah kita akan membuat Tanjungpinang semakin dan semakin maju,” terangnya.
Dirinya mengungkapkan visi misi harus disampaikan dengan kejujuran hasilnya akan mengikuti, Lis mengakui selama ini ia banyak belajar dari Mantan Walikota Tanjungpinang sebelumnya Hj Suryatati Amanan.
“Bu Tati (sapaan akrab Suryatati Amanan_red) adalah guru besar saya waktu saya di DPRD, belajarlah dengan orang yang lebih berpengalaman,” terangnya.
Terakhir Lis menyampaikan berhati-hati dalam berkata kata, begitu kata kata itu digunakan maka kata kata itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri
“Yang tidak kembali itu kata-kata,meskipun dimaafkan kata kata yang sudah dikeluarkan tidak bisa kembali lagi,” pungkasnya. (DK)