HeadlineKepriLingga

Dinas Perkim Lingga Bantah Mark Up Pengadaan Bibit Tanaman Bonsai

×

Dinas Perkim Lingga Bantah Mark Up Pengadaan Bibit Tanaman Bonsai

Sebarkan artikel ini
Salah satu dokuentasi bibit tanaman jenis bonsai dan lainnya. (F/Istimewa).

DELTAKEPRI.CO.ID, LINGGA – Isu dugaan mark up pengadaan bibit tanaman jenis bonsai yang menyeret nama Sekretaris DPRD Lingga dan istri Bupati Lingga Maratusoliha turut direspon Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lingga.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Sumarno menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan tindakan sebagaimana kabar yang beredar.

“Isu itu tidak benar, dibilang mark up anggaran dan sampai-sampai menyeret nama Setwan maupun istri bupati Lingga. Ini perlu kami luruskan segera,” demikian kata Sumarno, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/10/2024).

Pengadaan bibit tanaman jenis bonsai dan lainnya itu memang anggaran Rp290 juta, namun ditegaskan dia bahwa dananya bersumber dari APBD murni dan APBD-Perubahan TA 2021.

“Angka itu global, gabungan APBD murni dan APBD-Perubahan. Jadi sebelum menyebarkan informasi kepublik harusnya cari tau dulu agar tidak terjadi fitnah seperti yang terjadi saat ini. Lagian rincian datanya lengkap ada pada kami,” kata dia.

Sumarno mengaku sempat bingung tentang kabar miring yang beredar itu meskipun pada tahun 2021 silam dia belum menjabat. Namun Surmano punya tanggungjawab untuk mengungkapkan kebenarannya kepublik.

“Karena ini di bidang saya, saya punya tanggungjawab untuk menjelaskan semuanya sesuai data dan fakta yang ada, bahwa dari hasil cek fisik yang dilakukan stafnya bersama BPK tidak ada masalah dan temuan, itu yang pertama.

Dan yang kedua, kabar yang beredar dan telah tersebar luas hingga menyeret nama Sekwan maupun istri bupati Lingga, itu kami anggap fitnah keji karena hanya berdasarkan asumsi semata tanpa data yang lengkap,” tegasnya.

Atas dasar itu, Sumarno kemudian memperlihatkan dokumen pengadaan tersebut mulai dari jenis tanaman, rincian anggaran, bahkan laporan realisasi anggarannya. Namun dia enggan memberikan dokumen tersebut untuk dipublikasikan.

“Kalau untuk dipublikasikan, kami rasa ngak perlu dan kami mohon maaf. Kami hanya ingin memperlihatkan ini kepada rekan-rekan bahwa kabar yang telah beredar itu kami anggap fitnah,” pungkasnya.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *