BINTAN, deltakepri.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menyatakan Kabupaten Bintan nihil kasus anak-anak cuci darah akibat gagal ginjal, Rabu (07/08/2024)
Kasus anak cuci darah memang tengah viral di Indonesia. Terbanyak di Jakarta, Bandung dan daerah lainnya. Penyebab dikarenakan menkonsumsi makanan dan minuman berbahan manis buatan.
Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati, mengaku kasus anak cuci darah yang tengah viral tidak terjadi di Kabupaten Bintan.
Karena di setiap puskesmas dan rumah sakit tidak ditemukan adanya anak-anak yang mengidap gagal ginjal.
“Sudah kita telusuri. Alhamdulillah seluruh puskesmas tidak ada mengeluarkan rujukan untuk pasien gagal ginjal atau hemodialisa bagi anak-anak,” ungkap Retno.
Meskipun kasus tersebut tidak ditemukan di Bintan. Pelayanan kesehatan untuk anak-anak akan selalu diberikan secara maksimal.
Termasuk program-program kesehatan anak seperti penekanan stunting, vaksinasi dan lainnya.
“Fasilitas kesehatan yang disediakan di Bintan itu dapat dinikmati secara gratis. Bahkan rujukan yang diberikan untuk lima rumah sakit juga dapat dinikmati secara gratis. Jadi kita minta kepada masyarakat untuk rutin mengontrol dan memeriksa kesehatannya,” jelasnya.
Plt. Direktur RSUD Bintan dr Tony Masruri mengatakan hal yang sama. selama Januari-Agustus 2024 tidak ditemukan adanya pasien anak-anak yang gagal ginjal.
“Alhamdulillah tidak ada kasus anak-anak cuci darah akibat gagal ginjal di rumah sakit ini,” kata dr. Tony.
Untuk melayani kesehatan anak, kata Tony, RSUD Bintan menyediakan seluruh fasilitas penunjang termasuk dokter spesialis anak.
Fasilitas tersebut dapat dinikmati secara gratis bagi masyarakat Kabupaten Bintan.
“Kalau yang lagi viral kasus anak cuci darah akibat gagal ginjal itu kan diduga karena terlalu sering konsumsi minuman berpemanis buatan,” ucapnya.
“Jadi kita mengimbau kepada para orangtua tidak memberikan makanan atau minuman yang berpemanis buatan,” imbaunya. (Yuli)