TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id — Pj. Wali Kota Tanjungpinang, Hasan ikuti Rapat Koordinasi (rakor) pengendalian inflasi secara daring yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Titto Karnavian.
Dalam Rakor itu, Hasan didampingi Sekretaris Daerah, Zulhidayat, S.Hut dan Tim Pengendalian Inflasi Daera (TPID), Hasan mengikuti jalannya rapat dari ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota, Senin (9/10/2023).
Sementara itu, Mendagri menyampaikan, sesuai arahan Presiden, inflasi harus
ditangani secara intens dan berkesinambungan.
“Jika sekali saja inflasi tidak terkendali, maka akan semakin sulit mengontrolnya. Untuk itu kepada seluruh pemerintah daerah agar bersungguh-sungguh dalam upaya pengendalian inflasi di daerah masing-masing,” ucap Tito.
Berdasarkan data BPS, angka inflasi Indonesia per September 2023 berada di angka 2,28 secara tahunan atau year on year (yoy).
“Artinya, angka inflasi masih masih terkendali. Maka tugas kita baik Pemerintah pusat maupun daerah untuk menjaga kondisi ini,” sebutnya.
Selain itu angka inflasi harus diantisipasi seiring dengan terjadinya puncak El Nino. Fenomena iklim ini dapat berpengaruh terhadap turunnya produksi pangan.
“Sehingga kita juga harus bersiap-siap mencari solusi yang lain untuk mengatasi masalah seperti beras, gula pasir, juga jagung,” jelasnya.
Usai rapat secara hybrid, Hasan melanjutkan pembahasan untuk langkah konkret pengendalian inflasi di Kota Tanjungpinang bersama peserta rakor.
Sebagai tindak lanjutnya, bersama TPID akan lakukan operasi pasar, mengecek ketersediaan pangan, jalur distribusi, termasuk menggelar pasar murah untuk masyarakat.
“Hal ini dilakukan sebagai langkah konkret atas tindak lanjut arahan dan insruksi Presiden melalui Mendagri tadi,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sejumlah upaya untuk menjaga keterjangkauan dan stabilitas harga pasar yaitu dengan pemantauan harga dan stok bahan kebutuhan pokok secara reguler harian melalui Dinas Pertanian juga dua kali seminggu oleh Disperindag.
Pemanfaatan gerai pangan sebagai sarana untuk memasarkan hasil petani dan peternak lokal langsung kepada konsumen dengan harga dibawah harga pasar induk.
Gerakan pangan murah untuk menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau kepada masyarakat Kota Tanjungpinang.
Hasan mengharapkan untuk terus melakukan koordinasi semua pihak dalam memantau perkembangan harga.
Seperti, peningkatan harga beras seiring dengan peningkatan harga beras dari produsen karena keterbatasan pasokan, namun kenaikan tersebut masih dalam kondisi wajar, juga harga gula pasir mengalami kenaikan harga namun tidak menimbulkan gejolak.
“Maka tugas kita bersama memantau perkembangan harga dan stok ketersediaan barang untuk mengendalikan inflasi demi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.***