Delta Kepri – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri mengupayakan terwujudnya masyarakat yang tetap hidup sehat. Akan tetapi, Dinkes Provinsi Kepri mengaku tidak mudah untuk meraih hal tersebut. Butuh kerjasama dan kordinasi yang baik dari semua pihak.
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengutarakan, target ini memang tidak mudah untuk diwujudkan. Pasalnya, hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas kesehatan saja. Perlu peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Namun kami akan berusaha maksimal untuk mewujudkan masyarakat mandiri untuk masyarakat yang sehat,” ujar Tjetjep.
Sejauh ini, Target pertama yang akan menjadi fokus perhatian Dinas Kesehatan adalah mewujudkan cakupan 100 persen penduduk Kepri mendapatkan jaminan kesehatan.
“Target ini kami rencanakan tercapai. Pada saat itu, warga Provinsi Kepri tidak perlu lagi memikirkan biaya berobat. Sebab, seluruh penduduk Riau sudah tercover dalam sistem jaminan kesehatan,” tutur Tjejep Yudiana.
Selanjutnya, Target dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan yakni tersedianya layanan kesehatan 24 jam setiap hari bagi seluruh warga.
“Target ini kami rencanakan sudah bisa tercapai. Jadi semua Puskesmas yang ada siaga selama 24 jam setiap hari sepanjang tahun. Ini akan terus berlanjut tentunya. Dengan demikian, tidak akan ada lagi Puskesmas yang menolak warga yang ingin berobat dengan alasan tidak ada tenaga kesehatan,” jelas Tjetjep.
Dinas kesehatan masih juga tetap memprioritaskan peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, imunisasi serta pencegahan penyakit menular. Seperti malaria, TB dan HIV/Aids.
Tjetjep mengatakan, program utama tersebut untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak dan menurunkan angka kesakitan.
Prioritas Dinkes Kepri hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, tahun ini ada peningkatan capacitas building, bagaimana kita mengupayakan secara lebih optimal pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.
Termasuk bagaimana dengan kita merevitalisasi program-program di puskesmas, di posyandu, layanan rujukan di beberapa rumah sakit. Sehingga prioritas kita adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, dan meningkatkan cakupan program imunisasi, untuk memberikan kekebalan. Itu yang prioritas,” urainya.
Sementara itu, Tjetjep juga menyimpulkan, di tahun-tahun selanjutnya nanti, pemerintah propinsi masih terus menyiapkan SDM kesehatan. Karena Kepri masih banyak kekurangan tenaga kesehatan. Dengan menawarkan pembukaan kelas khusus Poltekes di setiap kabupaten, bekerjasama dengan dinas kesehatan Kabupaten dan Kota.
Adapun untuk mencapai target MDGs. Dinas Kesehatan telah menetapkan program prioritas yang dianggarkan dalam APBD.
Menurut Tjetjep, ditetapkannya beberapa program prioritas tersebut merupakan komitmen dunia yang harus diikuti semua, termasuk di Provinsi Kepri. Dinas Kesehatan akan terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan mutu kesehatan dan penanggulangan penyakit yang ada di wilayah ini.
Masih menurut Tjetjep, upaya penanggulan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya sinergi dari instansi lain. Pasalnya terdapat beberapa macam jenis penyakit, seperti Malaria dan DBD yang perlu adanya penanggulangan bersama dengan beberapa instansi terkait. (TN/net/DK)