KepriPolitikTanjungpinang

RAP HITA NA DUA JADI TRANDING TOPIC

×

RAP HITA NA DUA JADI TRANDING TOPIC

Sebarkan artikel ini

Delta Kepri – Kerasnya persaingan antara Paslon nomor urut satu dan dua didalam pesta demokrasi Pilkada Provinsi Kepri. Kini menjadi pemacu masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, pada tanggal 9 Desember 2015 nanti. Terbukti, pada waktu lalu, Paslon nomor urut satu tidak tanggung-tanggung merogoh kocek untuk mendatangkan artis Batak Judika Sihotang, yang mana, semata mata hanya untuk mencari simpatik warga kepri, khususnya warga Batak. Namun, tak kalah serunya didalam persaingan ini adalah pasangan nomor urut dua. Pasalnya, dengan mekanisme serta sistem yang baik, mereka mampu membuat mayoritas masyarakat Batak Provinsi Kepri berkumpul di Gedung PSMTI (26/11), untuk mendukung penuh Paslon nomor urut dua. Yaitu, Soeryo dan Anshar Ahmad, sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri periode 2016-2021.

Hal ini-pun dibenarkan oleh Pontas Pakpahan selaku panitia koordinator acara. Pontas mengatakan, suksesnya pagelaran seni batak ini tak lepas dari dukungan serta harapan penuh masyarakat batak untuk menjadikan bapak Soeryo Respationo menjadi Gubernur Kepri. Namun yang patut diingat dan dihargai, ada dua orang yang hebat dibalik layar suksesnya acara pagelaran seni budaya batak ini. Dua orang itu adalah Sukaman Harianja dan Andi Cori Fatahudin.

Lanjut Pontas, Sukaman dan Andi Corilah yang harus diberikan pujian serta ucapan terima kasih dalam suksessi acara tersebut, terlepas dari gesitnya panitia. Akan tetapi, yang perlu diingat, pagelaran seni budaya Batak ini, bukan hanya semata-mata ceremoni belaka saja. Patut ditekankan dan diingat, masyarakat Batak telah merapatkan barisannya untuk mendukung penuh Pasangan calon nomor urut dua. Sebab, ketika artis Batak yang kita undang tersebut menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Rap Hita Nadua, para tamu undangan serta pendukung secara spontan, langsung meneriakan dua… dua… Rap Hita Na Dua. Sungguh mengharukan dan membuat gedung PSMTI Jalan Rawasari yang berkapasitas besar, menjadi menggelar dan gegap gempita dalam alunan musik, yang kemudian diiringi dengan seruan yel yel Bapak Soeryo Respationo.

“Sungguh mengharukan dan membuat gedung PSMTI yang berkapasitas besar menjadi menggelegar dan gegap gempita dalam alunan musik Batak, yang kemudian diiringi dengan seruan yel-yel Bapak Soeryo Respationo,”, terang Pontas (27/11) diWarkop Batok.

Tak ingin krisis narasumber, media inipun berusaha memintai keterangan Sukaman Harianja atau Andi Cori Fatahudin melalui seluler, namun sayang hubungan seluler tidak terkoneksi dengan baik. Entah itu kebetulan atau tidak, muzijat berkata lain. Media ini secara tidak sengaja bertemu dengan saudara Sukaman Harianja dibatu enam kijang lama tepatnya dikedai kopi depan Gudang seroja (27/11). Dengan senyum khasnya, Sukaman Harianja yang merupakan salah seorang pengurus inti Rumpun Batak Bersatu (RBB), langsung menuturkan segala pertanyaan-pertanyaan media ini. Sukaman menuturkan, sebenarnya secara logis dan ilmu pasti, suku Batak khususnya yang berada di Kepri memang sudah dari dahulu mencintai sosok Soeryo Respationo. Pasalnya, tidak dipungkiri dan kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri, panitia tidak mengundang artis terkenal sekalipun, sudah ramainya luar biasa, apalagi kita mengundang artis terkenal dengan bayaran mahal, mungkin-mungkin dua lapangan sepakbola tidak muat pengunjungnya.

“Tidak dipungkiri dan kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri, panitia tidak mengundang artis terkenal sekalipun, sudah ramainya luar biasa, apalagi kita mengundang artis Batak terkenal dengan bayaran mahal, mungkin-mungkin dua lapangan sepakbola tidak muat pengunjung,”.

Masih dengan tuturan Sukaman, Soeryo itu sedari dulu sudah dekat dengan suku Batak dan berjiwa pluralis. Kita bisa melihatnya dengan jelas, teman se-partainya saja, Jumaga Nadeak bisa menjabat Ketua DPRD Provinsi Kepri. Jadi, ketika ada santer terdengar ada pihak yang memfitnah Soeryo benci Batak atau segala macam, itu jelas tidak benar. Kalau-pun saja benar, tidak mungkin, Jumaga Nadeak bisa aman duduk dijabatan Ketua DPRD Kepri, mestilah kita berfikir realistis. “Kalau saja benar, ngapain juga Jumaga Nadeak bisa aman duduk di DPRD Kepri, realistis dong,”. Namun saya cukup yakin, bahwa, warga Batak itu cerdas dan cermat dalam membaca situasi, sebab, mereka sudah mengetahui jauh hari sebelum fitnah-fitnah itu dipublikasikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, Terang Sukaman. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *