Kepri

Dituding bermain politik, FKMPK minta Sekda Kepri di copot

×

Dituding bermain politik, FKMPK minta Sekda Kepri di copot

Sebarkan artikel ini
Ketua Kordinator FKMPK Andi Cori Fatahudin dan Sekretaris Khaidar Rahmat

Delta Kepri – Forum Keprihatinan Masyarakat Peduli Kepri (FKMPK) melakukan Konfrensi Pers terkait dengan desakan “Copot Sekda Provinsi Kepri Arif Fadillah” di Jalan Ir Juanda, Kota Tanjungpinang (7/3) Sore tadi.

Sekretaris FKMPK Khaidar Rahmat menilai, Sekda TS Arif Fadillah, cukup banyak memainkan peran politik dibandingkan profesionalitasnya sebagai pejabat birokrasi.

“Saya menuduh Sekda bermain politik,” sebut Khaidar, kepada awak media, Rabu (7/3) Sore.

Khaidar membeberkan Sekda sudah dua kali di Interfelasi oleh DPRD terkait dengan Aparatur Sipil Negara.

“Kalau tidak, gak mungin dia di Interfelasi,” ungkapnya.

Selain itu, kata Khaidar, Sekda Kepri sering menghadiri acara Partai yang seharusnya menjadi tugas pokok Gubernur atau Wakil Gubernur.

“Jadi sekda ini menjadi akar permasalahannya, karena sekarang kewenangan Wagub dibagi habis kepada Sekda,” tuturnya.

Atas hal ini Khaidar meminta Sekdaprov dicopot dari jabatannya.

“Copot Sekda Kepri, cari yang tidak bermain politik,” tutupnya.

Khaidar juga mejelaskan, Selama tiga (3) tahun kepemimpinan Nurdin yang telah menghabiskan APBD lebih dari Rp11 Milyar, tidak sedikitpun terlihat kemajuan. Bahkan yang ada kemunduran.

“Yang dulunya beasiswa mahasiswa tidak bermasalah, kini terjadi hal yang demikian, ditambah lagi dengan bantuan nelayan di DKP juga malah berkurang, dan masih banyak lagi,” cetusnya.

Khaidar juga mengungkapkan, pada kepemimpinan Almarhum Muhammad Sani dan Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, indeks kebahagian masyarakat Kepri mendapat nomor pertama, namun pada zaman Nurdin, turun menjadi nomor tujuh

“Dulu zamannya Sani dan Soeryo, indeks kebahagiaan kita pertama. Tapi sekarang kita anjlok menjadi nomor tujuh. Ini merupakan prestasi yang tidak baik,” jelasnya.

Khaidar menerangkan, nanti pada tanggal 11 maret ini, FKMPK akan mengadakan diskusi Coffe Morning di Hotel Comfort, disana akan diundang berbagai elemen masyarakat, baik itu eksekutif maupun legislatif.

“Nurdin kan cakap, mau demo boleh asal berdasarkan data dan fakta. Maka kita akan mengadakan diskusi tanggal 11 nanti, disana akan kita buka semua dihadapan para tokoh,” tegasnya

Lanjut Khaidar, ada 36 item temuan yang akan dibahas dalam coffee morning tersebut.

“Ada 36 item pembahasan nanti, disitu kita buka semua data, termasuk, Sekda bermain Politik serta Ekspansi Pejabat Karimun ke Pemerintah Provinsi Kepri dan masih banyak lagi,” terang Khaidar, yang juga Eksponen Tim Pemenangan Sanur pada Pilkada lalu.

Sementara itu, Ketua Kordinator FKMPK Andi Cori Fatahudin mengucapkan setelah diskusi tanggal 11 maret nanti, FKMPK bersama 1500 peserta lainnya, akan menggelar aksi tanggal 13 Maret di halaman Kantor Gubernur Provinsi Kepri Dompak.

“Ada 1500 lebih peserta dari tujuh kabupaten kota yang siap bergabung menyampaikan aspirasinya. Ini adalah akibat dari cerminan keprihatinan mereka terhadap kepri,” ucap Cori.

Cori yang juga Ketua Gapensi Provinsi Kepri ini juga tak lupa menyampaikan keluhannya tentang kondisi ekonomi Kepri saat ini.

Pasalnya, dari seribu lebih perusahaan yang tergabung di Gapensi, hanya tinggal empat ratus saja yang aktif, itupun data pada tahun 2017 lalu.

“Kepri ini anjlok sudah, jangankan kita bicara skop nasional menengah atau besar. Skop kebawah daerah saja kita sudah anjlok,” keluhnya.

Jadi, kata Cori, FKMPK akan siap mengawal statement dari DPRD Kepri yang berencana akan memakjulkan Gubernur Kepri.

“Kita akan mengawal Statement dari beberapa unsur pimpinan DPRD bahwa akan melakukan hak interfelasi dan pemakzulan terhadap Nurdin Basirun. Kalau tidak salah, Interfelasi ini juga sudah dua kali dilakukan oleh DPRD Provinsi, karena hasilnya di batam silent. Nah, kita tidak main-main lagi, hari ini kami berikrar, kami akan pantau DPRD sesuai dengan pernyataannya,” tutupnya.

Hingga berita ini di unggah, Sekda Provinsi Kepri Ts Arif Fadillah saat dihubungi deltakepri.co.id, guna mendapatkan hak klarifikasinya, tak kunjung juga direspon. (DK/Ari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *