Bintan

Apri buka seminar pengelolaan keuangan daerah dan desa

×

Apri buka seminar pengelolaan keuangan daerah dan desa

Sebarkan artikel ini

Delta Kepri – Pengelolaan dan perencanaan penggunaan Keuangan Desa yang tidak disiapkan secara matang, ditambah dengan pengetahuan minim dari perangkat desa dalam mengelola, mempertanggungjawabkan keuangan desa, acapkali menjadi problematika tersendiri di setiap daerah.

Hal tersebut dikemukakan Bupati Bintan H Apri Sujadi S.Sos saat bersama Gubernur IPDN, Prof. Dr.Ermaya Suradinata, MH, MS di Gedung Rektorat Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu pagi (13/9).

Kunjungan silaturahmi ini juga disejalankan dengan mengikuti Seminar Nasional Problematika Pengelolaan Keuangan Daerah dan Desa dengan Narasumber dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Tentunya kita berharap ada transfer knowledge (pengetahuan) dari Narasumber dan Bapak Gubernur IPDN, Prof Dr H Ermaya Suradinata, SH. MH. MS terutama soal problematika sistem Keuangan Daerah dan Desa,” ujar Apri Sujadi didampingi Kepala BPKAD Kabupaten Bintan Setioso.

Selain itu, Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang berlaku dan diterapkan di setiap daerah saat ini hendaknya mampu menciptakan tata kelola keuangan desa yang baik.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan sendiri telah menerapkan di setiap Desa untuk menampilkan data Keuangan Desa secara transparansi di mata masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Ronny Kartika mengatakan bahwa Aplikasi Siskeudes saat ini cukup membantu kemudahan dalam melakukan proses pengelolaan keuangan, serta dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.

Pemkab Bintan juga sedang merancang suatu sistem yang ikut membantu mempermudah pengelolaan keuangan desa berbasis e-Desa.

“Tantangan pembangunan nasional saat ini secara umum berbasis desa, dalam perencanaan pembangunan desa dengan potensi ekonomi dari sektor pariwisata tentunya akan berbeda dengan desa dengan potensi ekonomi dari sektor pertanian. e-Desa yang dirancang, nantinya berguna bagi memaksimalkan potensi di setiap desa,” tutupnya. (Oppy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *